Pendahuluan
Sektor pertanian memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat. Komoditas jeruk, sebagai salah satu buah unggulan Indonesia, memiliki nilai ekonomi tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat, baik di tingkat domestik maupun internasional. Namun, peningkatan produktivitas jeruk masih menghadapi berbagai kendala, terutama terkait dengan kualitas tanah, penggunaan pupuk kimia berlebihan, serta kurangnya pemahaman petani terhadap praktik budidaya berkelanjutan. Dalam upaya mengatasi tantangan tersebut, pelatihan petani jeruk berbasis Pupuk Organik Cair (POC) dilaksanakan sebagai bagian dari program pemberdayaan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pertanian berkelanjutan.
Latar Belakang
Selama beberapa dekade, sistem pertanian intensif dengan ketergantungan tinggi terhadap pupuk anorganik telah menyebabkan penurunan kualitas tanah, degradasi lingkungan, dan ketidakseimbangan ekosistem mikroba tanah. Kondisi tersebut berdampak pada berkurangnya kesuburan lahan dan menurunnya hasil panen secara berkelanjutan. Pupuk Organik Cair (POC) hadir sebagai solusi alternatif yang ramah lingkungan sekaligus efektif dalam memperbaiki struktur tanah, meningkatkan aktivitas mikroba, dan menyediakan unsur hara secara alami bagi tanaman.
Penerapan POC pada tanaman jeruk terbukti mampu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit, memperbaiki kualitas buah, serta menekan biaya produksi jangka panjang. Namun, pemanfaatan teknologi ini belum merata di kalangan petani jeruk. Minimnya akses informasi dan keterampilan teknis menjadi hambatan utama dalam adopsi inovasi tersebut. Oleh karena itu, pelatihan petani jeruk berbasis POC dirancang untuk memperkuat kapasitas petani dalam memahami, mengaplikasikan, dan mengelola pupuk organik cair secara optimal.
Tujuan Kegiatan
Pelatihan ini bertujuan untuk:
-
Meningkatkan pengetahuan petani jeruk tentang konsep dasar pertanian organik dan pentingnya pengelolaan tanah yang berkelanjutan.
-
Memberikan keterampilan praktis dalam pembuatan dan penerapan Pupuk Organik Cair berbasis bahan lokal.
-
Mendorong efisiensi biaya produksi dengan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia sintetis.
-
Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen jeruk melalui penerapan teknologi organik yang ramah lingkungan.
-
Membangun jejaring kolaborasi antara petani, lembaga riset, dan pihak swasta dalam mendukung pengembangan pertanian organik di tingkat lokal.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelatihan dilaksanakan di wilayah sentra produksi jeruk dengan melibatkan tenaga ahli pertanian organik, akademisi, serta pendamping lapangan. Metode kegiatan terdiri atas pemaparan teori, praktik lapangan, dan diskusi interaktif.
Sesi teori mencakup penjelasan mengenai fungsi mikroorganisme dalam POC, kandungan unsur hara makro dan mikro, serta perbandingan efektivitas antara pupuk organik dan anorganik. Peserta juga diperkenalkan pada prinsip dasar pertanian regeneratif yang berfokus pada perbaikan tanah dan keseimbangan ekosistem.
Pada sesi praktik, peserta secara langsung melakukan proses pembuatan POC menggunakan bahan alami seperti limbah organik rumah tangga, kotoran ternak, dan mikroba Bacillus sp. Proses fermentasi dijelaskan secara detail mulai dari pemilihan bahan baku, tahapan pencampuran, pengaturan pH, hingga penyimpanan hasil fermentasi. Selanjutnya, peserta melakukan uji aplikasi POC pada tanaman jeruk di lahan percontohan untuk mengamati perubahan struktur tanah dan respon tanaman terhadap perlakuan tersebut.
Selain itu, pelatihan juga menekankan pentingnya manajemen lahan terpadu melalui pemupukan berimbang, irigasi efisien, serta pemantauan kesehatan tanah secara berkala. Dokumentasi dan evaluasi kegiatan dilakukan untuk menilai tingkat pemahaman peserta dan efektivitas penerapan teknologi di lapangan.
Hasil dan Dampak
Pelatihan menghasilkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan teknis dan sikap positif terhadap penerapan pertanian organik di kalangan peserta. Berdasarkan hasil evaluasi pasca pelatihan, sebagian besar petani menunjukkan kemampuan dalam meracik dan menggunakan POC secara mandiri. Selain itu, penerapan awal di lahan percontohan menunjukkan adanya peningkatan kesuburan tanah, peningkatan jumlah daun hijau, serta penurunan tingkat serangan hama pada tanaman jeruk.
Dari sisi sosial ekonomi, penggunaan POC terbukti mengurangi pengeluaran biaya pupuk hingga 30–40 persen per musim tanam. Kegiatan ini juga memperkuat solidaritas kelompok tani melalui kegiatan gotong royong pembuatan POC massal dan berbagi praktik terbaik antarpetani. Dalam jangka panjang, diharapkan terbentuk ekosistem pertanian jeruk yang produktif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.
Kesimpulan
Pelatihan petani jeruk berbasis Pupuk Organik Cair (POC) merupakan langkah strategis dalam mendorong transformasi menuju pertanian berkelanjutan. Kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan hasil produksi, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan kesehatan tanah. Implementasi POC terbukti memberikan manfaat nyata baik dari sisi ekologis maupun ekonomi.
Keberlanjutan program serupa di masa mendatang diharapkan dapat memperluas jangkauan penerapan teknologi organik pada komoditas lain, memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan, serta mendorong kemandirian petani dalam mengelola sumber daya alam secara bijak. Dengan demikian, pelatihan ini menjadi fondasi penting dalam membangun masa depan pertanian jeruk yang lebih hijau, efisien, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional.







